Kejujuran, Kunci Menghilangkan Semua Keburukan
Mengenai keutamaan berkata jujur terdapat sebuah hadits Dari Ibnu Mas’ud ra dari Nabi saw, bersabda:
Sesungguhnya Kejujuran itu menunjukkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkan ke syurga dan sesungguhnya seseorang selalu berbuat jujur sehingga dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada Kejahatan dan sesungguhnya Kejahatan itu menunjukkan kepada neraka dan sesungguhnya seseorang yang selalu berdusta maka dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang pendusta.” (Muttafaq ‘alaih)
Jelas kejujuran akan berdampak baik bagi manusia, orang yang jujur akan disenangi dan mendapatkan manfaat kepercayaan dari orang lain. Kejujuran menjadi parameter baku bagi integritas seseorang, di dalam keluarga, masyarakat, bisnis, politik dan hubungan internasional. Sekali seseorang tidak jujur, maka hilanglah integritasnya di mata orang lain.
Berkaitan dengan perbaikan diri jujur dapat menjadi sarana bagi kita untuk menghilangkan keburukan-keburukan yang lain. Orang yang berdusta selalu memiliki motif dibalik kedustaannya, anak yang berbohong, berdusta karena takut kena marah, pejabat yang korup berdusta karena ambisi kekuasaan dan keserakahan, pedagang yang berbohong memiliki motif untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Suami berbohong berbohong kepada istri karena adalah keburukan yang ia tutupi. Intinya bahwa perbuatan salah akan mengundang orang untuk menutupi keburukannya dengan dusta. Sebaliknya orang yang sudah terbiasa berbohong ia akan semakin termotivasi untuk melakukan dosa-dosa yang lain, karena merasa berkata bohong bisa menjadi tameng dia di dunia ini.
Jadi kesimpulannya semakin orang banyak dosa, maka ia akan semakin berbohong untuk menutupi dosanya, dan semakin orang berbohong maka akan semakin banyak dia melakukan dosa. Suatu lingkaran setan yang saling berkaitan.
Tetapi bagaimana menghilangkan lingkaran ini, caranya adalah dengan menekan salah satunya. Misalnya hilangkan keburukan-keburukan kita, sehingga tidak perlu kita berbohong dan kita tidak akan segan untuk berkata jujur. Dengan selalu memegang kejujuran sebagai prinsip maka ia akan menjaga jangan sampai ada keburukan-keburukan yang membuatnya berat untuk jujur.
Hal inilah yang diriwayatkan di dalam hadits tentang seorang sahabat yang bisa menghilangkan segala keburukannya dengan memegang prinsip jujur.
Suatu ketika datang seseorang kepada Rasulullah saw dan mengatakan: "Ya Rasulullah, dalam diri saya terdapat tiga macam keburukan, yaitu suka berdusta, suka minuman arak, dan berzina. Saya telah berusaha keras, bagaimana kiranya keburukan saya ini dapat saya tinggalkan. Tolonglah saya diberikan resep. Rasulullah saw bersabda: "Cobalan anda berjanji untuk meninggalkan satu dosa saja dari ketiga keburukan itu, maka yang dua lagi akan terlepas dari anda." Orang itu berkata "Saya berjanji, yang mana yang harus saya tinggalkan. Rasulullah saw bersabda: "Anda harus meninggalkan berkata dusta.
Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi kepada Rasulullah saw dan mengatakan: "Petunjuk engkau telah saya laksanakan, dan semua kebiasaan buruk saya sudah hilang.". Rasulullah saw bertanya: "Bagaimana, coba terangkan kepadaku apa yang terjadi? Dia menceritakan bahwa pada suatu hari timbul di dalam hatinya keinginan untuk minum arak. Ketika saya bangkit untuk minum timbul pikiran bahwa kalau ada teman yang bertanya, apakah anda minum arak?. Dulu saya memang suka berkata dusta dengan suka mengatakan tidak, saya tidak minum. Tetapi sekarang saya sudah berjanji untuk tidak berkata dusta. Kalau saya mengatakan bawha saya minum, maka teman-teman saya akan meninggalkan saya, dan kalau saya jawab tidak maka saya berdusta lagi. Lalu saya putuskan dalam hati saya bahwa sekarang saya tidak akan minum."
Begitupula ketika timbul keinginan berzina. Di dalam hati saya timbul pikiran-pikiran serupa bahwa kalau teman-teman bertanya apa yang harus saya jawab. Kalau saya katakan saya berzina teman-teman saya akan meninggalkan saya. Kalau saya jawab tidak berzina berarti saya berdusta. Padahal saya sudah berjanji tidak akan berkata dusta. Begitualh terjadi tanya jawab dalam hati saya selama beberapa hari. Akhirnya lama-lama kedua keburukan saya tersebut lenyap sama sekali. dan karena saya telah berjanji untuk selalu berkata jujur, maka terlindung dari keburukan-keburukan yang tersisa.
Jadi terbukti dari hadits ini bahwa kejujuran dapat menyelamatkan orang dari berbagai keburukan. Orang yang jujur akan berupaya supaya bersih dari keburukan.
Jadi kejujuran akan menjadi penyelamat kita sedangkan kebohongan akan membawa kehancuran bagi kita.
Semoga Kita Menjadi Pribadi Yang Jujur Dan Baik Agar Selamat Dunia Dan Akhirat . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar